annyeonghasseyo~
ini fic buatan temen admin yang namanya Dinar ^^
The Last Meeting
Casts :
Lee Hyukjae ~> Eunhyuk
Lee Donghae ~> Donghae
Kang SooYun ~> Sooyun
Ahn Min Ji ~> Min ji
Ommoni
-------------------------------------------------
Di senja hari, seorang namja dan yeoja berlari-lari dan bergurau sepanjang perjalanan. Mereka berhenti di depan sebuah rumah besar bermodel klasik. Mereka berjalan memasuki halaman menuju pintu utama rumah tersebut.
Tok tok tok ~~!
“Nugudaeyo? Ah, Eunhyuk-ssi dan SooYun-ssi. Masuk masuk.” Jawab Donghae ommoni seraya menyingkirkan diri dari tengah ambang pintu memberi jalan.
“Annyeonghasseyo~ Donghae-ssi…”
“Ah, ne. Gidariseyo [tunggu sebentar]. Ommoni panggilkan,” sahut Donghae ommoni memotong perkataan Sooyun. Sambil menunggu, Eunhyuk dan Sooyun melihat-lihat foto mereka bersama Donghae yang terpajang di dinding dekat pintu kaca.
“Hya, Sooyun-ah! Lihatlah kau! Gemuk sekali. Kkk~” gurau Eunhyuk pada Sooyun yang tengah memperhatikan foto lainnya.
“Mwo? Hei hei~ tapi lihat sekarang. Aku bukan Sooyun yang dulu lagi. Wekk~~!” sahutnya dengan memutarkan badannya bertujuan untuk menunjukan bahwa tubuhnya kini ‘indah’ dan menjulurkan lidah setelahnya. .“Hya! Kau juga terlihat gemuk disini! Hahaha~”
“Mwo? Aissh~”
“Sampai sekarangpun tetap bentuknya. Hahaha~”
“Aissh~ aniya>>” (_ _')
“Hya!”
Teriakan terakhir tadi membuat lelucon yang mereka buat berhenti. Mereka menolehkan kepala dan mendapati Donghae tengah berdiri di tangga.
“Donghae-ah! I miss you~ ” teriak Eunhyuk seraya berlari memeluk Donghae.
“Lama tak jumpa, chingu.”
“Na ddo…” sahut Sooyun mengikuti Eunhyuk di belakangnya dan memberikan pelukan.
“Oleh-oleh?” lanjut Sooyun.
“Hya! Bukannya bersyukur dan memberi selamat, malah minta oleh-oleh.” Ucap Donghae sedikit kesal seraya menuruni tangga.
Sooyun dan Eunhyuk hanya diam dengan sesekali saling memandang.
“Hei, bagaimana kalau kita ke taman bermain? Pasti seru!” kata Donghae bersemangat.
“Aaaa~ boleh itu! Chalgayo! [pergi~]” sahut Eunhyuk dengan meninju udara.
------------------------------------------------
Di taman bermain…
“Kita naik komedi putar yuk??” ajak Sooyun pada kedua sahabat dekatnya. Ya, mereka bertiga merupakan sahabat dekat. Sudah sangat lama persahabatan mereka terjalin. Sehingga sulit bagi mereka untuk saling berjauhan.
“Hya! Seperti anak kecil saja.” Jawab Donghae sedikit sewot.
“Ayolaahh~~ sudah lama kita bertiga tidak menaikinya. Semenjak kau pergi aku dan Eunhyuk tak pernah bermain disini. Donghae-ah~~” rengek Sooyun pada Donghae dengan menarik-narik tangannya. Eunhyuk yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya tertawa kecil.
Di dalam keseharian, Eunhyuk merupakan seorang yang penurut. Apapun yang diajak maupun yang disuruh oleh kedua sahabatnya itu dia selalu mau.
“Ok ok, Kang Soo-Yun-ssi,” jawab Donghae bernada mengejek.
“YEE~~!” sahut Sooyun senang.
Komedi putar, adalah wahana yang sering mereka naiki ketika berkunjung ke taman bermain ini. Sedari kecil sampai hari ini pun mereka tetap menjadi langganan wahana ini. Tak urung ahjussi komedi putar mengenal mereka. Dengan gesit, Sooyun memilih kuda kesayangannya yang berwarna soft pink dengan disamping kirinya Eunhyuk dan di sisi lain adalah Donghae. Mereka selalu membuat lelucon. Eunhyuk yang mahir dalam menari-pun unjuk gigi. Para pengunjung yang melihatnya memberikan sorakan-sorakan yang meriah yang mampu membuat Eunhyuk tersipu malu. Ya, Eunhyuk memang pribadi yang pemalu.
“Huah! Senangnya bisa bermain dengan nae namjachinguddeul. Kkk~” ujar Sooyun dengan muka innocentnya.
“Mwo? Namjachingu?” Tanya Eunhyuk dan Donghae bersamaan dan mereka saling bertatapan. Merekapun tidak dapat menyembunyuikan wajah mereka yang memerah akibat sebutan ‘namjachingu’ oleh Sooyun.
“H-hya! Wae~?!” kata Donghae yang terbata-bata karena kaget.
“Hahaha~ kena kalian!” goda Sooyun pada kedua sahabatnya.
“HYA!!” teriak Eunhyuk dan Donghae bersamaan.
“Hya hya hya hya ae. Hya! Photobox! Ayo kita berfoto bersama!” Sooyun yang menemukan jasa photobox-pun menyeret kedua namja itu menuju ke sana.
Di dalam photobox…
“Aissh~ 3 koin untuk satu kali foto. Koinku tinggal 10 biji. Bagaimana denganmu, Eunhyuk-ah?” Tanya Sooyun setelah menghitung sisa koin di kantong jaketnya.
“Punyaku, 5 koin sisa.” Jawab Eunhyuk dengan menghitung sisa koin di genggamannya.
“Punyaku, 5 koin juga.” Sahut Donghae.
“Oke. Kita 5 kali pemotretan saja dengan 3 hasil. Jadi ntar hasilnya dibagi. Aku lima, kau [Eunhyuk] lima, dan kau [Donghae] lima. How~??” urai si Sooyun dengan gaya excitednya.
“OKEE!!” ucap Donghae bersemangat.
“Let’s go, yo yo!!” sahut Eunhyuk dengan gaya andalannya.
Tanpa pikir panjang lagi merekapun melakukan pose andalan. Dari gaya yang imut, marah, innocent, senyum. Hingga pada akhirnya Donghae mengeluarkan opininya.
“Oke. Yang terakhir adalah gaya romantis. Gimana?”
“Romantis?” Tanya Eunhyuk yang kebingungan.
“Mwo?” Tanya Sooyun tidak tahu apa yang ada dipikiran satu sahabatnya itu.
“Oke, let’s countdown.”
3, 2, 1, jepret!
Tidak tahu apakah ini benar terjadi atau tidak, Donghae yang berada di sisi kanan Sooyun dan Eunhyuk yang berdiri di sisi lainnya-pun menunjukkan pose romantisnya, SAMA. Mencium kedua pipi Sooyun. Sooyun yang kaget tidak bisa berkutik dan membiarkan mesing mengambil pose mereka bertiga. Wajah Sooyun mulai memerah ketika Donghae dan Eunhyuk mengambil dan membagi hasil pose terakhir mereka. Dua namja itu tertawa.
Sooyun yang masih shock hanya bisa melihat foto-foto hasil jepretan di kedua tangannya itu. Tanpa berpikir lagi Sooyun berlari keluar dari jasa photobox itu meninggalkan Donghae dan Eunhyuk.
“Hya!! Sooyun-ah!” teriak Donghae memanggil. Ketika Donghae dan Eunhyuk keluar dari photobox itu, sudah tidak terlihat lagi batang hidung Sooyun.
“Sooyun-ah!!” teriak Eunhyuk. Mereka berdua-pun sepakat untuk berpencar mencari Sooyun. Eunhyuk terus saja memanggil-manggil nama Sooyun sehingga membuat pengunjung melihat ke arahnya. Dan di tempat lain, Donghae bertanya pada beberapa pengunjung dengan menyebutkan ciri-ciri Sooyun.
“Aniyo eobseoyo~ [tidak ada]” ungkap Eunhyuk menyerah. Bajunya hampir basah kuyup karena berlari kesana kemari mencari Sooyun.
“Oetteoke [gimana ini] ?? Aahh~” sahut Donghae. “Ah! Telefon!” teriak Donghae mengagetkan Eunhyuk.
“Hya! Apa kau lupa? Dia tak pernah membawa ponsel! Aissh~” jawab Eunhyuk bernada sedikit keras juga.
“Ahh~ mianhae. Aku lupa. Apa, dia marah?” Tanya Donghae lirih dengan menundukkan kepalanya.
“Aku… juga berpikir begitu. Eottoke?? Ctk! Aaissh~~” sahut Eunhyuk gusar sambil menggaruk-garuk kepalanya.
“Sudah malam. Mungkin dia sudah pulang. Chalgayo,” ajak Eunhyuk dengan merangkul pundak sahabatnya itu. Dengan sedikit enggan, keduanya pun berjalan pulang.
---------------------------------------------------------
Di pagi yang cerah nan sejuk, Donghae dan Eunhyuk bermaksud mengajak Sooyun berjalan-jalan mengelilingi kota Seoul.
“Annyeonghasseyo…” sapa mereka berdua bersamaan.
“Annyeonghasseyo~ aaa.. neo. Masuk masuk, nak.” Ajak Sooyun ommoni.
“Ah, animnida. Sooyun-ssi ada, ommoni?” Tanya Enhyuk dengan sedikit malu-malu.
“Oh~ Sooyun-ssi, pergi ikut abeoji [ayah].” Jawab Sooyun ommoni.
“Eodiyeyo [kemana] ?” giliran Donghae yang bertanya.
“Mmm… Sooyun-ssi.....”
Sooyun ommoni memberikan jawaban yang tidak pasti. Dengan nada yang ragu,
“Sooyun-ssi…, tidak ingin ommoni memberi tahu pada siapapun kemana di pergi. Dia hanya berkata, sebaiknya kalian tidak mencemaskannya lagi. Suatu saat nanti, dia akan berkirim surat pada kalian. Joesonghamnida.” Jawab Sooyun ommoni. Jawaban itu membuat hati Eunhyuk dan Donghae mencelos.
-------------------------------------------------------
“Wae?” Tanya Donghae dengan tatapan hampa. “WAE?!!!” teriak Donghae seraya memukul-mukul setir mobilnya. Kini, dia hanya sendiri. Menangis dan meyesal atas perlakuannya semalam.
“Sooyun-ah. Waeyo?! Kau pergi tanpa sepatah katapun. WAE?!” teriaknya lagi yang kini semakin tidak terkendali. “Neoreul saranghanda… neo saranghanda! Sooyun-ah! NAN NEO SARANGHANDA!!!” teriaknya dengan isakan yang semakin menjadi.
Di tempat lain, Eunhyuk juga menangis. Di ruang kesayangannya, kamar pribadi. Dia memandangi foto-fotonya dengan kedua sahabatnya. Air mata yang sedari tadi ia tahan pun menetes. Semakin lama semakin deras. “AAAAKKKKHHHH~!!!” teriaknya keras seraya menghantam udara dan membuang foto-foto yang ada di genggamannya. “Saranghaeyo. Saranghae, Sooyun-ah! NEO SARANGHAEYO!!” teriaknya lagi dengan disambut derasnya air mata.
----------------------------------------------------
-tobecon-
ini part 1 . next 2nd ,^^
jangan lupa komeeeen komeeeen ~~
Tampilkan postingan dengan label lee dong hae. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lee dong hae. Tampilkan semua postingan
Senin, 05 Maret 2012

Senin, 28 November 2011
My Everything
Label:
cho kyu hyun,
lee dong hae
Main cast :
• Park Jungsoo / Leeteuk “SJ”
• Lee Donghae “SJ”
• cha Seo Jin
• Lee Dong Hwa donghae’s hyung
Other cast :
• Other member SJ
-Donghae pov-
“ You’re my everything
Nothing your love won’t bring
My love is yours alone
The only love i’ve even know
Your spirit puls me through
When nothing else will do
Every night i pray
On bended knee
That you will always be MY EVERYTHING “
Lagu ini adalah lagu yang sengaja aku ciptakan untuk seorang yeoja yang sangat aku sayang.
“ oppa annyeong!!!” “ Kau sedang apa? ” tanyanya padaku
“ aku .. ah anhi, aku hanya .. ah tidak apa-apa! “ jawabku pada yeoja yang bernama Seo jin itu sambil menyembunyikan kertas yang berisi lirik dari lagu yang aku nyanyikan tadi.
Ya, yeoja yang bernama cha seo jin itu adalah yeoja chinguku. Aku sudah berpacaran dengannya hampir 3 tahun.
“oppa, ayo beritahu aku apa yang sembunyikan itu?” rengeknya padaku. Rengekanya membuatku binggung dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
“anhi, ini hanya lyric lagu yang harus aku nyanyikan di super show nanti.”
“seo jin-ah!”
“ne..”
“Apakah kau lapar?”
“ne... tapi aku lebih ingin makan es krim siang ini...” jawabnya manja. Aku lega, dia tidak mempermasalahkan soal lirik itu lagi.
“ah, aku tahu sebuah kedai es krim baru di jeollanam saat pergi bersama eunhyuk kemarin, mau mencobanya?”
“uuhmm, baiklah! tapi,,,!!”
“tapi apa??”
“apakah kau tidak sibuk? Sepertinya kau memiliki banyak jadwal hari ini..”
“gwaenchana,,, aku sudah mengosongkan jadwalku hari ini khusus untukmu”Aku menarik tangannya dan membawanya keluar dari ruang tunggu.
-Donghae pov end-
-Seo jin pov-
aku berniat memeluk namja chinguku dari belakang, tapi ternyata dia sudah mengetahui keberadaanku jadi aku putuskan untuk hanya menyapanya.
“oppa, annyeong!!” “kau sedang apa?”
“ aku .. ah anhi, aku hanya .. ah tidak apa-apa!” dia memberikan jawabann yang tidak biasa, apa yang sedang dia sembunyikan?.
Uhh, babo namja! dia benar-benar tidak pandai berbohong. Mengapa dia mengatakan itu adalah lirik lagu yang akan dia bawakan di super show 4, padahal dia tahu, aku mengetahui kecerdasannya dalam menghafal.
“seo jin ah, apa yang kau pikirkan? Kau membuatku khawatir.. ”
“ne?? Apa yang baru saja oppa katakan?”
“ tuh kan....kamu mengacuhkanku!! Apa kau baik-baik saja?” donghae mencubit pipiku mencoba mencairkan suasana mobil yang tegang.
“ ah..mengapa kau mencubit pipiku, sekarang aku jadi sakit karenamu!” aku berusaha menyingkirkan rasa penasaran itu dan menjawab candanya.
“ oh, benarkah?? Baiklah kau boleh membalasku sekarang” donghae memiringkan kepalanya sambil tertawa keras.
“uuuhh,,,, nappeun oppa...” aku mencubit pipinya dengan sangat keras.
“ aahhh,,,, ternyata yeoja ku masih memiliki banyak tenaga saat sakit” katanya sambil tertawa keras.
“ sudahlah menyetirlah dengan baik, aku tidak ingin kita berakhir di rimah sakit”
“tentu saja aku akan membawamu dengan selamat”
Oppa, kau benar-benar namja chingu yang terbaik. Mana mungkin aku bisa mencurigai seorang namja sebaik dirimu.
-Seo jin pov end-
-Author pov-
Mobil donghae berhenti didepan sebuah kastil bercat pink dengan bunga mawar menyelimuti seluruh bangunan kastil itu. Donghae membukakan pintu untuk seo jin.
“silakan tuan putri seo jin..” ucapnya sambil mengulurkan tangannya dan memberikan senyum termanisnya kepada seo jin.
Seo jin menyambut uluran tangan donghae dan beranjak keluar dari mobil. Baru selangkah ia berjalan donghae jatuh pingsan dengan menggenggam tangan kanannya.
“oopppa........” “ tolong oppa-ku.....siapa saja tolong bantu kami!!” seo jin sangat panik mengetahui hal itu. Namun tak seorangpun yang datang membantu, karena memang disana tidak ada seorangpun kecuali mereka.
-Author pov end-
-Seo jin pov-
Apa yang harus aku lakukan. Tiba-tiba oppa jatuh tak sadarkan diri saat kami berjalan menuju kedai es krim itu.
“oppa, mengapa hal ini bisa terjadi padamu!” aku tidak tahan melihatnya terbaring lemah dihadapanku. Air mataku jatuh diatas kemeja yang ia pakai saat ini.
“oppa, bangunlah... apa yang harus aku lakukan...” air mataku tidak bisa berhenti mengalir.
True love, it’s true love. Handphone oppa berbunyi. Aku mengambilnya dari sakunya dan mengangkatnya.
“yeoboseyo?” ucapku mengawali pembicaraan.
“ hyung???donghae hyung??” aku mendengar suara kyuhyun dari seberang.
“ kyuhyun oppa,, dowa....uriga dowa juseyo....”aku memohon pada kyuhyun.
“nuguseyo??kemana donghae hyung?” benar, dia tidak mengenaliku. Aku memang tidak pernah bertemu dengan kyuhyun sebelumnya.
“mianhae, aku seo jin. Pacar donghae, dan sekarang donghae oppa sedang jatuh pingsan di kedai es-krim di jeollanam”
“dowa juseyo..”lanjutku,
“mwoga???donghae hyung pingsan? Baiklah, aku akan menyusul kalian”
-Seo jin pov end-
-author pov-
Kyu hyun sampai di kedai es krim yang dimaksud. Ia mencari keberadaan donghae dan yeoja yang bersama donghae. Di salah satu lapangan luas itu, dia menemukan mobil donghae dan seorang yeoja yang sedang memeluk namja yang pingsan. Ia segera berlari kearah mereka.
“apa yang terjadi?”kyuhyun bertanya pada seo jin .
“ mollayo, dia pingsan saat berjalan menuju kedai es krim ini” seo jin menjawab pertanyaan kyu hyun dengan air mata yang terus mengalir.
“kyu hyun oppa, tolong bantu donghae oppa..”
“baiklah, ayo kita bawa dia ke rumah sakit”
“ne..”
Seo jin mengikuti kyuhyun masuk kedalam mobil kyuhyun. Mereka segera meluncur ke rumah sakit.
-Author pov end-
-kyu hyun pov-
“apa yang terjadi?”aku bertanya pada yeoja yang sedari tadi memeluk donghae hyung sambil menagis.
“ mollayo, dia pingsan saat berjalan menuju kedai es krim ini” yeoja itu menatapku dengan matanya yang basah karena air mata. Ah, ini pertama kalinya ada yeoja yang menangis padaku.
Aish, apa yang aku pikirkan, donghae hyung sedang pingsan. Mengapa aku memikirkan hal yang tidak-tidak.
“baiklah, ayo kita bawa dia ke rumah sakit”
“ne..”
Aku tidak menyangka donghae hyung memiliki penyakit yang bisa membuatnya pingsan. Aku pikir ia selalu sehat selama ini. tapi yang paling aku tidak mengerti, sejak kapan hyung memiliki yeoja chingu secantik dia. Bahkan dia tidak menceritakannya padaku.
Sepertinya gadis itu benar-benar mencintai donghae hyung. Dia menangis sambil memeluk erat donghae hyung seperti takut akan kehilangan kekasihnya. Ah, seandainya semua gadis seperti dia.
-Kyuhyun pov end-
Rabu, 26 Oktober 2011
Saranghaeyo Bada part 2
Label:
lee dong hae
* micha
* bada
* donghae
* umma donghae
* appa donghae
* member suju
“yoon ah ssi, uri donghae akan mengabulkan permintaanmu. terima kasih telah bergabung dengan kami di SUPER JUNIOR KISS THE RADIO,bye” sinyal yang menghubungkan kami dengan yoon ah sudah terputus.
“okey, sepertinya malam ini cukup satu penelpon saja karena kita akan mendengarkan seubuah rahasia besar milik uri donghae”
“bahkan aku sebagai couplenya belum tahu hal ini”
“ya, donghae ssi, apakah kau lebih menyayangi bada daripada aku?”tanya eunhyuk padaku. Kami memang dikenal sebagai eunhae couple, para fans yang membuatnya, mungkin karena aku paling dekat dengan eunhyuk daripada member suju lainnya, tapi mungkin juga karena peran kami di mini drama.
Aku tak tahu pasti alasan mereka memasangkanku dengan eunhyuk.
“uhmmm, aku pikir iya..” jawabku
“ya! Kau tidak boleh masuk kamar nanti malam, ” eunhyuk mengancamku. Tapi hal itu bukannya membuatku takut tapi malah membuatku tertawa melihat expresinya.
“ sudahlah, apakah kalian nggak malu dilihat banyak fans..”sungmin menengahi ‘pertengkaran’ kami.
“baiklah, sebelum kita mendengarkan cerita donghae, kita dengarkan dulu lagu dari album kelima kami, “Good Friends”.
“ Dalam sejarah hidupku, tertulis sebuah nama yang pernah mengisi setiap halaman hidupku. Aku tidak yakin meletakkannya diposisi mana, tapi aku menyayanginya seperti bada. Nama itu adalah micha. Anak dari seseorang yang telah menyelamatkan nyawa ayahku dan orang yang membuatku menjadi anggota super junior.
Saat kecil aku tidak menginginkan pekerjaan ini. Aku tidak pernah suka dengan dunia hiburan korea. Dulu yang kupikirkan hanyalah bagaimana menjadi seorang atlit sukses. Meski appa terus memintaku untuk menjadi penyanyi untuk meneruskan impian appa yang pupus saat ia muda dulu. Tapi aku merasa aku tidak bisa meninggalkan impianku yang telah ku bangun selama ini. Sampai akhirnya appa menderita sakit yang cukup parah.”aku memulai kisahku.
Annyeong haseyo.....annyeong haseyo.....ah, dari micha
“yeoboseyo...”
“donghae-ah, pappeumnikka?” (sibuk???)
“anhi, aku hanya sedang berlatih, waeyo, mengapa suaramu seperti itu, apa kau menagis??”
“donghae-ah, temani aku...”
“ara(ya)! Tunggu aku disana ne, jangan pergi kemana-mana”
“gomowo donghae-ah”
pasti dia pergi ke pantai, aku tak tahu masalah apa yang sedang dia hadapi saat ini. Tapi setiap mendapatkan masalah kami akan pergi ke pantai karena menurutnya, dengan pergi kepantai dia bisa berbicara dengan ibunya yang entah dimana.
Meski ku tahu dia adalah orang yang kuat, tapi selalu ada rasa khawatir yang menyelimuti perasaanku. Aku tak mau kehilangan sahabat yang berharga seperti dia.
“umma, aku akan pergi kepantai bersama micha” meminta izin saatakan meninggalkan rumah adalah kebiasaanku. Tanpa izin, aku takkan bisa pergi dengan tenang.
“ne, hati-hati..”balas umma,
“micha.....”teriakku kepada sosok gadis berkaos biru shapire yang sedanng duduk di pantai. Gadis itu menoleh sebentar kemudian memendam kepalanya diantara kedua kakiknya.
“donghae, kenapa ini semua harus terjadi padaku...”dia menangis saat aku berada di sisinya.
“whaeyo, apa yang terjadi?”
“ eommoni,,eommoni,,,”
“whaeyo,neoui eommoni?”(ada apa dengan ibumu?)
“eommoni,,,dia,,,dia meninggalkanku, untuk selamanya”tangisnya semakin kencang.
mwo??, jeongmalyo?. Aku tak percaya dengan yang kudengar saat ini. Belum lama ini micha ditinggalkan oleh umma tercintanya karena perceraian kedua orang tuanya. dan sekarang dia ditinggalkan ummanya untuk selamanya.
“menangislah micha, gwaenchanayo, aku juga akan melakukan hal yang sama ketika hal ini terjadi padaku”aku berusaha untuk menghiburnya.
“seharusnya dulu aku memilih ikut dengannya agar aku bisa melihatnya untuk terakhir kalinya. Pabo saram..”
“sudahlah, kau tidak perlu menyesalinya. eommoni pun pasti tidak ingin kau menjadi anak yang lemah, jadilah gadis yang kuat seperti biasanya dan berikan hadiah yang terbaik pada eommoni.”
“ne, gomowoyo donghae-ah, kau adalah sahabat terbaikku”
“chonma”
Hari mulai gelap, kurasa saat ini hati micha sedang segelap langit malam ini. Tak ada satupun bintang yang tampak. Tapi ku yakin, meski bukan saat ini, akan banyak bintang yang akan membantunya untuk kembali cerah.
“donghae, mengertilah, kau tahukan tak ada orang tua yang tega membuat anaknya sengsara. Jadilah seorang penyanyi, dan hiduplah dengan baik di seoul”
“appa, aku tidak bisa melakukan itu. Appa tahu kan seberapa besar rasa benciku pada dunia hiburan. Apakah appa mau hidupku berakhir tanpa seperti mereka”
Saat itu, aktris-aktris dan idol korea banyak sekali yang mengakhiri hidup mereka dengan cara yang tragis karena masalah gaji, perbudakan oleh agensi, dan hal-hal lain yang membuatku muak dengan dunia hiburan ditanah airku.
“appa, tolong biarkan aku memilih jalan hidupku sendiri, akan ku berikan yang terbaik untuk appa, meski tidak dengan menyanyi, aku berjanji appa” ucapku sambil berlutut dihadapan appa.
“ aku tidak menginginkan apapun dari mu, kecuali kau pergi dan bernyanyi untukku”
Aku hanya bisa diam mendengar jawaban yang keular dari mulut appa. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini, hingga akhirnya kuputuskan untuk pergi agar tidak menimbulkan keributan lagi. Kukirim sebuah pesan singkat untuk micha
Micha-ah pergilah kelaut.
Aku mencari sosok micha, tapi yang kutemukan malah seekor anjing yang kutemui setiap aku pergi kepantai ini. Entah apa yang dia lakukan disini, aku tidak peduli. Aku hanya memfokuskan mataku untuk mencari sosok micha. Ah, sosok yang kucari akhirnya berhasil kutemukan. Dia melambai-lambai padaku di dekat bukit karang. Aku segera berlari menghampirinya tanpa mempedulikan apa yang dilakukan anjing tadi.
“whaeyo donghae-ah? Apakah kau berdebat dengan appa lagi?” tanyanya sambil mengambil tempat disalah satu sudut bukit karang.
“yah begitulah. Kali ini aku tunjukkan kesungguhanku dengan berlutut dihadapan appa, tapi sepertinya apapun yang kulakukan tidak akan pernah mengubah keputusannya” Kataku mulai menceritakan perdebatanku dengan appa tadi.
Micha adalah sahabat yang baik, dia selalu mendengarkan ceritaku sampai selesai, baru setelah itu dia akan bemberikanku jalan keluar.
“donghae-ah, kau tahu, aku juga mengalami hal yang sama denganmu. Aku sangat menyukai dance, aku bercita-cita untuk menjadi seorang dancer profesional dan aku membenci profesi ayahku. Bagiku bekerja sebagai dokter adalah hal yang paling buruk. Aku akan menjumpai orang yang terluka, aku akan menjumpai orang yang hampir mati karena berbagai hal. Itu semua membuatku berpikir akan kekejaman dunia ini. Belum lagi, saat aku gagal mengobati orang yang sakit hingga orang itu meninggal. Aku akan merasa bahwa aku adalah orang yang paling jahat didunia ini karena telah memisahkan orang itu dari orang-orang yang mencintainya. Itu sebabnya aku sangat benci pelajaran biologi, karena aku berusaha menghindarinya. Aku sangat benci akan takdir yang harus ku hadapi. kamu tahukan sifat appa kita sama, nggak ada yang bisa aku lakukan kecuali menuruti kata-katanya.”dia menghela napas panjang, itu adalah masa lalu yang berat baginya.
Aku mendengarkan ceritanya dengan seksama
“sejak kau menceritakan perdebatanmu dengan appamu, aku baru sadar bahwa setiap langkah yang ku ambil pasti punya resiko masing-masing. Saat ku pilih dance, aku harus siap menghadapi kemurkaan appa, aku harus meninggalkan appa dan tinggal di seoul, dan mungkin aku akan bunuh diri karena saat aku kembali, appa belum tentu mau menemuiku. Kalau aku pilih dokter, aku harus menyelamatkan nyawa banyak orang dan siap melihat orang mati didepanku kapan saja. Tapi dengan memilih ini, aku tidak akan kehilangan orang-orang yang aku cintai.”
Aku terhenyuh mendengar ceritanya. Aish, betapa egoisnya aku, hanya memikirkan diriku sendiri. Bagaimana bisa aku kalah dengan micha yang seharusnya dia menangis kaarena masalah yang dihadapinya sangat besar.tapi dia bisa tegar dan tetap tersenyum didepanku.
“gomawo micha, aku tak tahu bahwa aku sepabo ini”
“gwaenchana donghae-ah, aku juga menyadari hal ini karena kamu”
Kami terlarut dalam pembicaraan kami hingga tak menyadari bahwa seekor anjing telah mendengarkan pembicaraan kami sejak tadi.
Guk.....guk.....aku tak tahu apa yang dia lakukan disini, aku selau melihatnya di pantai ini saat aku pergi kesini. Tapi baru kali ini dia menampakkan dirinya pada kami
“hai anjing kecil, apakah kau mengikuti kami?” micha menyapanya dengan hangat. Anjing itu membalasnya dengan tingkah yang manja, sepertinya dia sudah lama tidak mendapatkan kasih sayang pemiliknya.
“ sudah biarkan dia pergi, bagaiman jika pemiliknya mencari”
“kau ini, apakah kau tidak merasakannya, anjing ini sudah lama kesepian!”
“donghae, bagaimana jika kita memeliharanya!”dia terlihat sangat antusias sekali untuk memeliharanya.
“baiklah, kita beri nama apa dia?”
“bada, bagaimana dengan nama itu, kita bertiga kan bertemu di laut”
“nama yang bagus, annyeong bada....”
“lalu siapa yang akan membawanya? Apa kita akan meninggalkan dia disini?”.
Aku tahu, kami tidak bisa membawanya pulang karena appa kami tidak menyukai hewan. Barang siapa diantara kami yang membawa hewan ke rumah akan mendapatkan hukuman yang berat dari appa. Tapi , kami juga tidak mungkin meninggalkannya disini sendirian setelah memutuskan untuk memeliharanya. Setelah berpikir lama, akhirnya lkami putuskan untuk mengundinya dengan haepaebok(permainan gunting, batu, kertas). Siapa diantara kami yang kalah, harus membawanya pulang dan siap mendapat omelan appa di rumah.
Sepertinya hari ini adalah hari kesialanku, aku kalah dan harus membawanya pulang. Apa yang harus kukatakan pada appa saat sampai dirumah nanti. Masalah tadi belum selesai, sekarang akan muncul masalah baru lagi. Sepertinya aku benar-benar harus mengalah.
Saranghaeyo Bada
Label:
lee dong hae
cast:
cast
* yoona
* donghae
* suju's member
* bada
“Annyeong haseyo, selamat mendengarkan 89.1 KBS COOL FAN, super junior king star radio” eunhyuk mulai pekerjaan rutinnya, ngeDJ di sukira
“ karena hari ini adalah hari spesial bagi super junior, jadi malam ini kita akan bersenang-senang dengan member super junior”
“Annyeong haseyo, urineun syupo junio imnida” ucap kami memperkenalkan diri.
Hari ini adalah ulang tahun super junior yang ke 6, makanya eeteuk hyung menyuruh kami datang ke SUKIRA. Kata eeteuk hyung kami harus selalu baik pada fans dan salah satu bentuk kebaikan pada fans adalah dengan berkunjung ke sukira dan menyapa para fans yang datang, karena seluruh dinding sukira terbuat dari kaca.
“sekarang saatnya fan request”
“okey, mari kita dengarkan panggilan pertama”
“annyeonghaseyo, yoon ah imnida. saengil chukhahae super junior.....aku fans berat super junior....”kata suara disebrang.
“aaaah, yoon ah ssi, annyeonghaseyo, kamsahamnida” jawab eeteuk hyung bersemangat. Dia memang selalu tampak bersemangat jika bersama fans.
“Karena hari ini ulang tahun super junior, kamu boleh request apapun dari kami, apa yang kamu inginkan? ” tanya siwon.
“nan donghae oppa neomu joahaeyo... aku melihat oppa sangat mencintai bada, apakah cintamu pada elf sebesar cintamu pada bada?”
“good request....” seru kyu hyun sambil memamerkan kehebatannya berbicara bahasa inggris dan senyum evilnya.
“cintaku pada elf sangat besar, tapi cintaku pada bada adalah giant ”jawabku jujur. Ah mianhae elf;
“waeyo oppa??”tanyanya, sepertinya dia kecewa karena aku lebih menyayangi anjingku. Tapi memang itulah yang sebenarnya.
“bada is mine, bada adalah sesuatu yang berhaga bagiku ”jawabku.
“ya,donghae ssi, siapa yang tidak tahu kalau bada adalah milikmu...”eunhyuk merespon jawaban yang kuberikan pada elf. Dia tertawa terbahak-bahak, begitu juga member lain. hhuhh, aku kan berkata jujur ~~
“aahh, oppa, arayo. Aku tahu bada milikmu, tapi apa yang kau maksud dia ”kata yoon ah. Sepertinya dia benar-benar fishies.
“benarkah kau ingin mengetahuinya?” tanya ku, aku ingin membuat mereka pernasaran. Uhhm, sebenarmya itu kulakukan untuk mengulur waktu.
“ne, beritahu kami oppa....”jawab yoon ah di ikuti sorakan para member.
“Bada is my first love, dan aku sangat menyanginya.” Kataku dengan innocent. Itu ku katakan karena kalian yang mendesakku mengatakannya.
“MWOOO???cinta pertamamu pada seekor anjing?????!!!!”taanya yoon ah kaget.
“hyung jangan bercanda yang seperti itu terhadap fans..” ryewook berbisik padaku.
“aahhh, anhiii... ini sungguh...aku ” bantahku.
“mwo???jeongmalyo?????” yoon ah mendengar pembicaraan kami.
“bisakah kau menceritakannya pada kami oppa ?, kami ingin sekali mendengarnya, benarkan oppadeul...” dia meminta dukungan member lain
“ NE!!!!!! ” jawab semua member serempak. Ah, dasar elf dan super junior memang kompak
To BE CONTINUE
cast
* yoona
* donghae
* suju's member
* bada
“Annyeong haseyo, selamat mendengarkan 89.1 KBS COOL FAN, super junior king star radio” eunhyuk mulai pekerjaan rutinnya, ngeDJ di sukira
“ karena hari ini adalah hari spesial bagi super junior, jadi malam ini kita akan bersenang-senang dengan member super junior”
“Annyeong haseyo, urineun syupo junio imnida” ucap kami memperkenalkan diri.
Hari ini adalah ulang tahun super junior yang ke 6, makanya eeteuk hyung menyuruh kami datang ke SUKIRA. Kata eeteuk hyung kami harus selalu baik pada fans dan salah satu bentuk kebaikan pada fans adalah dengan berkunjung ke sukira dan menyapa para fans yang datang, karena seluruh dinding sukira terbuat dari kaca.
“sekarang saatnya fan request”
“okey, mari kita dengarkan panggilan pertama”
“annyeonghaseyo, yoon ah imnida. saengil chukhahae super junior.....aku fans berat super junior....”kata suara disebrang.
“aaaah, yoon ah ssi, annyeonghaseyo, kamsahamnida” jawab eeteuk hyung bersemangat. Dia memang selalu tampak bersemangat jika bersama fans.
“Karena hari ini ulang tahun super junior, kamu boleh request apapun dari kami, apa yang kamu inginkan? ” tanya siwon.
“nan donghae oppa neomu joahaeyo... aku melihat oppa sangat mencintai bada, apakah cintamu pada elf sebesar cintamu pada bada?”
“good request....” seru kyu hyun sambil memamerkan kehebatannya berbicara bahasa inggris dan senyum evilnya.
“cintaku pada elf sangat besar, tapi cintaku pada bada adalah giant ”jawabku jujur. Ah mianhae elf;
“waeyo oppa??”tanyanya, sepertinya dia kecewa karena aku lebih menyayangi anjingku. Tapi memang itulah yang sebenarnya.
“bada is mine, bada adalah sesuatu yang berhaga bagiku ”jawabku.
“ya,donghae ssi, siapa yang tidak tahu kalau bada adalah milikmu...”eunhyuk merespon jawaban yang kuberikan pada elf. Dia tertawa terbahak-bahak, begitu juga member lain. hhuhh, aku kan berkata jujur ~~
“aahh, oppa, arayo. Aku tahu bada milikmu, tapi apa yang kau maksud dia ”kata yoon ah. Sepertinya dia benar-benar fishies.
“benarkah kau ingin mengetahuinya?” tanya ku, aku ingin membuat mereka pernasaran. Uhhm, sebenarmya itu kulakukan untuk mengulur waktu.
“ne, beritahu kami oppa....”jawab yoon ah di ikuti sorakan para member.
“Bada is my first love, dan aku sangat menyanginya.” Kataku dengan innocent. Itu ku katakan karena kalian yang mendesakku mengatakannya.
“MWOOO???cinta pertamamu pada seekor anjing?????!!!!”taanya yoon ah kaget.
“hyung jangan bercanda yang seperti itu terhadap fans..” ryewook berbisik padaku.
“aahhh, anhiii... ini sungguh...aku ” bantahku.
“mwo???jeongmalyo?????” yoon ah mendengar pembicaraan kami.
“bisakah kau menceritakannya pada kami oppa ?, kami ingin sekali mendengarnya, benarkan oppadeul...” dia meminta dukungan member lain
“ NE!!!!!! ” jawab semua member serempak. Ah, dasar elf dan super junior memang kompak
To BE CONTINUE
Langganan:
Postingan (Atom)