ANNYEONG ^^ karna minat kami ada pada bidang menulis dan k-pop, maka kami membuat satu grup yang penuh dengan fanfiction .. Semua boleh membaca, dont be a silent readers pleaseee~.
RSS

Rabu, 26 Oktober 2011

Saranghaeyo Bada part 2



* micha
* bada
* donghae
* umma donghae
* appa donghae
* member suju


“yoon ah ssi, uri donghae akan mengabulkan permintaanmu. terima kasih telah bergabung dengan kami di SUPER JUNIOR KISS THE RADIO,bye” sinyal yang menghubungkan kami dengan yoon ah sudah terputus.
“okey, sepertinya malam ini cukup satu penelpon saja karena kita akan mendengarkan seubuah rahasia besar milik uri donghae”
“bahkan aku sebagai couplenya belum tahu hal ini”
“ya, donghae ssi, apakah kau lebih menyayangi bada daripada aku?”tanya eunhyuk padaku. Kami memang dikenal sebagai eunhae couple, para fans yang membuatnya, mungkin karena aku paling dekat dengan eunhyuk daripada member suju lainnya, tapi mungkin juga karena peran kami di mini drama.
Aku tak tahu pasti alasan mereka memasangkanku dengan eunhyuk.
“uhmmm, aku pikir iya..” jawabku
“ya! Kau tidak boleh masuk kamar nanti malam, ” eunhyuk mengancamku. Tapi hal itu bukannya membuatku takut tapi malah membuatku tertawa melihat expresinya.
“ sudahlah, apakah kalian nggak malu dilihat banyak fans..”sungmin menengahi ‘pertengkaran’ kami.
“baiklah, sebelum kita mendengarkan cerita donghae, kita dengarkan dulu lagu dari album kelima kami, “Good Friends”.


“ Dalam sejarah hidupku, tertulis sebuah nama yang pernah mengisi setiap halaman hidupku. Aku tidak yakin meletakkannya diposisi mana, tapi aku menyayanginya seperti bada. Nama itu adalah micha. Anak dari seseorang yang telah menyelamatkan nyawa ayahku dan orang yang membuatku menjadi anggota super junior.
Saat kecil aku tidak menginginkan pekerjaan ini. Aku tidak pernah suka dengan dunia hiburan korea. Dulu yang kupikirkan hanyalah bagaimana menjadi seorang atlit sukses. Meski appa terus memintaku untuk menjadi penyanyi untuk meneruskan impian appa yang pupus saat ia muda dulu. Tapi aku merasa aku tidak bisa meninggalkan impianku yang telah ku bangun selama ini. Sampai akhirnya appa menderita sakit yang cukup parah.”aku memulai kisahku.


Annyeong haseyo.....annyeong haseyo.....ah, dari micha
“yeoboseyo...”
“donghae-ah, pappeumnikka?” (sibuk???)
“anhi, aku hanya sedang berlatih, waeyo, mengapa suaramu seperti itu, apa kau menagis??”
“donghae-ah, temani aku...”
“ara(ya)! Tunggu aku disana ne, jangan pergi kemana-mana”
“gomowo donghae-ah”

pasti dia pergi ke pantai, aku tak tahu masalah apa yang sedang dia hadapi saat ini. Tapi setiap mendapatkan masalah kami akan pergi ke pantai karena menurutnya, dengan pergi kepantai dia bisa berbicara dengan ibunya yang entah dimana.
Meski ku tahu dia adalah orang yang kuat, tapi selalu ada rasa khawatir yang menyelimuti perasaanku. Aku tak mau kehilangan sahabat yang berharga seperti dia.

“umma, aku akan pergi kepantai bersama micha” meminta izin saatakan meninggalkan rumah adalah kebiasaanku. Tanpa izin, aku takkan bisa pergi dengan tenang.
“ne, hati-hati..”balas umma,


“micha.....”teriakku kepada sosok gadis berkaos biru shapire yang sedanng duduk di pantai. Gadis itu menoleh sebentar kemudian memendam kepalanya diantara kedua kakiknya.
“donghae, kenapa ini semua harus terjadi padaku...”dia menangis saat aku berada di sisinya.
“whaeyo, apa yang terjadi?”
“ eommoni,,eommoni,,,”
“whaeyo,neoui eommoni?”(ada apa dengan ibumu?)
“eommoni,,,dia,,,dia meninggalkanku, untuk selamanya”tangisnya semakin kencang.
mwo??, jeongmalyo?. Aku tak percaya dengan yang kudengar saat ini. Belum lama ini micha ditinggalkan oleh umma tercintanya karena perceraian kedua orang tuanya. dan sekarang dia ditinggalkan ummanya untuk selamanya.

“menangislah micha, gwaenchanayo, aku juga akan melakukan hal yang sama ketika hal ini terjadi padaku”aku berusaha untuk menghiburnya.
“seharusnya dulu aku memilih ikut dengannya agar aku bisa melihatnya untuk terakhir kalinya. Pabo saram..”
“sudahlah, kau tidak perlu menyesalinya. eommoni pun pasti tidak ingin kau menjadi anak yang lemah, jadilah gadis yang kuat seperti biasanya dan berikan hadiah yang terbaik pada eommoni.”
“ne, gomowoyo donghae-ah, kau adalah sahabat terbaikku”
“chonma”
Hari mulai gelap, kurasa saat ini hati micha sedang segelap langit malam ini. Tak ada satupun bintang yang tampak. Tapi ku yakin, meski bukan saat ini, akan banyak bintang yang akan membantunya untuk kembali cerah.


“donghae, mengertilah, kau tahukan tak ada orang tua yang tega membuat anaknya sengsara. Jadilah seorang penyanyi, dan hiduplah dengan baik di seoul”
“appa, aku tidak bisa melakukan itu. Appa tahu kan seberapa besar rasa benciku pada dunia hiburan. Apakah appa mau hidupku berakhir tanpa seperti mereka”
Saat itu, aktris-aktris dan idol korea banyak sekali yang mengakhiri hidup mereka dengan cara yang tragis karena masalah gaji, perbudakan oleh agensi, dan hal-hal lain yang membuatku muak dengan dunia hiburan ditanah airku.

“appa, tolong biarkan aku memilih jalan hidupku sendiri, akan ku berikan yang terbaik untuk appa, meski tidak dengan menyanyi, aku berjanji appa” ucapku sambil berlutut dihadapan appa.
“ aku tidak menginginkan apapun dari mu, kecuali kau pergi dan bernyanyi untukku”

Aku hanya bisa diam mendengar jawaban yang keular dari mulut appa. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini, hingga akhirnya kuputuskan untuk pergi agar tidak menimbulkan keributan lagi. Kukirim sebuah pesan singkat untuk micha

Micha-ah pergilah kelaut.


Aku mencari sosok micha, tapi yang kutemukan malah seekor anjing yang kutemui setiap aku pergi kepantai ini. Entah apa yang dia lakukan disini, aku tidak peduli. Aku hanya memfokuskan mataku untuk mencari sosok micha. Ah, sosok yang kucari akhirnya berhasil kutemukan. Dia melambai-lambai padaku di dekat bukit karang. Aku segera berlari menghampirinya tanpa mempedulikan apa yang dilakukan anjing tadi.

“whaeyo donghae-ah? Apakah kau berdebat dengan appa lagi?” tanyanya sambil mengambil tempat disalah satu sudut bukit karang.
“yah begitulah. Kali ini aku tunjukkan kesungguhanku dengan berlutut dihadapan appa, tapi sepertinya apapun yang kulakukan tidak akan pernah mengubah keputusannya” Kataku mulai menceritakan perdebatanku dengan appa tadi.
Micha adalah sahabat yang baik, dia selalu mendengarkan ceritaku sampai selesai, baru setelah itu dia akan bemberikanku jalan keluar.
“donghae-ah, kau tahu, aku juga mengalami hal yang sama denganmu. Aku sangat menyukai dance, aku bercita-cita untuk menjadi seorang dancer profesional dan aku membenci profesi ayahku. Bagiku bekerja sebagai dokter adalah hal yang paling buruk. Aku akan menjumpai orang yang terluka, aku akan menjumpai orang yang hampir mati karena berbagai hal. Itu semua membuatku berpikir akan kekejaman dunia ini. Belum lagi, saat aku gagal mengobati orang yang sakit hingga orang itu meninggal. Aku akan merasa bahwa aku adalah orang yang paling jahat didunia ini karena telah memisahkan orang itu dari orang-orang yang mencintainya. Itu sebabnya aku sangat benci pelajaran biologi, karena aku berusaha menghindarinya. Aku sangat benci akan takdir yang harus ku hadapi. kamu tahukan sifat appa kita sama, nggak ada yang bisa aku lakukan kecuali menuruti kata-katanya.”dia menghela napas panjang, itu adalah masa lalu yang berat baginya.
Aku mendengarkan ceritanya dengan seksama
“sejak kau menceritakan perdebatanmu dengan appamu, aku baru sadar bahwa setiap langkah yang ku ambil pasti punya resiko masing-masing. Saat ku pilih dance, aku harus siap menghadapi kemurkaan appa, aku harus meninggalkan appa dan tinggal di seoul, dan mungkin aku akan bunuh diri karena saat aku kembali, appa belum tentu mau menemuiku. Kalau aku pilih dokter, aku harus menyelamatkan nyawa banyak orang dan siap melihat orang mati didepanku kapan saja. Tapi dengan memilih ini, aku tidak akan kehilangan orang-orang yang aku cintai.”
Aku terhenyuh mendengar ceritanya. Aish, betapa egoisnya aku, hanya memikirkan diriku sendiri. Bagaimana bisa aku kalah dengan micha yang seharusnya dia menangis kaarena masalah yang dihadapinya sangat besar.tapi dia bisa tegar dan tetap tersenyum didepanku.

“gomawo micha, aku tak tahu bahwa aku sepabo ini”
“gwaenchana donghae-ah, aku juga menyadari hal ini karena kamu”

Kami terlarut dalam pembicaraan kami hingga tak menyadari bahwa seekor anjing telah mendengarkan pembicaraan kami sejak tadi.

Guk.....guk.....aku tak tahu apa yang dia lakukan disini, aku selau melihatnya di pantai ini saat aku pergi kesini. Tapi baru kali ini dia menampakkan dirinya pada kami
“hai anjing kecil, apakah kau mengikuti kami?” micha menyapanya dengan hangat. Anjing itu membalasnya dengan tingkah yang manja, sepertinya dia sudah lama tidak mendapatkan kasih sayang pemiliknya.
“ sudah biarkan dia pergi, bagaiman jika pemiliknya mencari”
“kau ini, apakah kau tidak merasakannya, anjing ini sudah lama kesepian!”
“donghae, bagaimana jika kita memeliharanya!”dia terlihat sangat antusias sekali untuk memeliharanya.
“baiklah, kita beri nama apa dia?”
“bada, bagaimana dengan nama itu, kita bertiga kan bertemu di laut”
“nama yang bagus, annyeong bada....”
“lalu siapa yang akan membawanya? Apa kita akan meninggalkan dia disini?”.
Aku tahu, kami tidak bisa membawanya pulang karena appa kami tidak menyukai hewan. Barang siapa diantara kami yang membawa hewan ke rumah akan mendapatkan hukuman yang berat dari appa. Tapi , kami juga tidak mungkin meninggalkannya disini sendirian setelah memutuskan untuk memeliharanya. Setelah berpikir lama, akhirnya lkami putuskan untuk mengundinya dengan haepaebok(permainan gunting, batu, kertas). Siapa diantara kami yang kalah, harus membawanya pulang dan siap mendapat omelan appa di rumah.
Sepertinya hari ini adalah hari kesialanku, aku kalah dan harus membawanya pulang. Apa yang harus kukatakan pada appa saat sampai dirumah nanti. Masalah tadi belum selesai, sekarang akan muncul masalah baru lagi. Sepertinya aku benar-benar harus mengalah.


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Saranghaeyo Bada

cast:
cast

* yoona
* donghae
* suju's member
* bada

“Annyeong haseyo, selamat mendengarkan 89.1 KBS COOL FAN, super junior king star radio” eunhyuk mulai pekerjaan rutinnya, ngeDJ di sukira

“ karena hari ini adalah hari spesial bagi super junior, jadi malam ini kita akan bersenang-senang dengan member super junior”
“Annyeong haseyo, urineun syupo junio imnida” ucap kami memperkenalkan diri.
Hari ini adalah ulang tahun super junior yang ke 6, makanya eeteuk hyung menyuruh kami datang ke SUKIRA. Kata eeteuk hyung kami harus selalu baik pada fans dan salah satu bentuk kebaikan pada fans adalah dengan berkunjung ke sukira dan menyapa para fans yang datang, karena seluruh dinding sukira terbuat dari kaca.
“sekarang saatnya fan request”
“okey, mari kita dengarkan panggilan pertama”
“annyeonghaseyo, yoon ah imnida. saengil chukhahae super junior.....aku fans berat super junior....”kata suara disebrang.
“aaaah, yoon ah ssi, annyeonghaseyo, kamsahamnida” jawab eeteuk hyung bersemangat. Dia memang selalu tampak bersemangat jika bersama fans.
“Karena hari ini ulang tahun super junior, kamu boleh request apapun dari kami, apa yang kamu inginkan? ” tanya siwon.
“nan donghae oppa neomu joahaeyo... aku melihat oppa sangat mencintai bada, apakah cintamu pada elf sebesar cintamu pada bada?”
“good request....” seru kyu hyun sambil memamerkan kehebatannya berbicara bahasa inggris dan senyum evilnya.
“cintaku pada elf sangat besar, tapi cintaku pada bada adalah giant ”jawabku jujur. Ah mianhae elf;
“waeyo oppa??”tanyanya, sepertinya dia kecewa karena aku lebih menyayangi anjingku. Tapi memang itulah yang sebenarnya.
“bada is mine, bada adalah sesuatu yang berhaga bagiku ”jawabku.
“ya,donghae ssi, siapa yang tidak tahu kalau bada adalah milikmu...”eunhyuk merespon jawaban yang kuberikan pada elf. Dia tertawa terbahak-bahak, begitu juga member lain. hhuhh, aku kan berkata jujur ~~
“aahh, oppa, arayo. Aku tahu bada milikmu, tapi apa yang kau maksud dia ”kata yoon ah. Sepertinya dia benar-benar fishies.
“benarkah kau ingin mengetahuinya?” tanya ku, aku ingin membuat mereka pernasaran. Uhhm, sebenarmya itu kulakukan untuk mengulur waktu.
“ne, beritahu kami oppa....”jawab yoon ah di ikuti sorakan para member.
“Bada is my first love, dan aku sangat menyanginya.” Kataku dengan innocent. Itu ku katakan karena kalian yang mendesakku mengatakannya.
“MWOOO???cinta pertamamu pada seekor anjing?????!!!!”taanya yoon ah kaget.
“hyung jangan bercanda yang seperti itu terhadap fans..” ryewook berbisik padaku.
“aahhh, anhiii... ini sungguh...aku ” bantahku.
“mwo???jeongmalyo?????” yoon ah mendengar pembicaraan kami.
“bisakah kau menceritakannya pada kami oppa ?, kami ingin sekali mendengarnya, benarkan oppadeul...” dia meminta dukungan member lain
“ NE!!!!!! ” jawab semua member serempak. Ah, dasar elf dan super junior memang kompak

To BE CONTINUE


Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Belive in Your Prommise part 3


















~replay part 2~
“ aku tak mau. Week “
dia menjulurkan lidahnya padaku dan berlari. Aku hendak mengejarnya, namun baru beberapa langkah berlari tubuhku ambruk. Darah keluar dari mulutku.
Aku merasakan sakit yang luar biasa di perutku. Oh Tuhan. . .  inikah waktuku? Aku sudah tak sanggup lagi. . .

---------------------------------------------


Saat kubuka mataku, kurasakan tangan kananku telah basah. Aku menoleh dan bergumam

“ oppa, kau curang ! aku tidak boleh menangis , tapi kenapa kau sendiri menangis?“   kuusap halus rambutnya, aku tak ingin membangunkannya.

Kudengar diluar kamarku ada umma dan dokter kibum sedang membicarakan keadaanku…

“kita harus bekerja keras mencarikannya donor ginjal sebelum terlambat, nyonya”

“seberapa parahkah kistanya sekarang?” umma-ku terdengar sedang menangis

“hmm.. yang kanan lebih parah. Kista-nya terlihat membengkak dan semakin ganas. Jika tidak segera dibuang maka akan mempengaruhi kerja organ lainnya”

“tak bisakah ginjal yang kanan dipotong terlebih dahulu tanpa di donor ?”

“jeongmal mianhae, nyonya. Itu sangat tidak mungkin. Karna itu berarti membiarkan hanya satu ginjal yang bekerja di tubuhnya, dan nyonya tau kan kalau ginjal kirinya juga terkena kista walaupun tak separah yang kanan”

“ohh.. anakku…”   umma memperkeras suara tangisannya.

Aku menelan ludahku dengan sangat berat. Itu berarti tak lama lagi aku akan meninggalkan dunia ini. Maafkan aku umma.. aku telah banyak merepotkanmu,, airmatamu juga terbuang sia-sia karna aku..

“ jaggiya , kau sudah sadar ? bagaimana keadaanmu ? “  aku melihat heechul oppa terbangun dan mengucek matanya
.
“ Ne, oppa . aku merasa lebih baik. Oppa, kenapa kau menangis ? kau curang ! “

“ Mianhae~ tapi aku sangat mengkhawatirkanmu jaggiya. Aku takut akan kehilanganmu”  ia menggenggam erat tanganku

“kalu begitu kau harus terbiasa. Karna sebentar lagi kau akan kehilanganku”  aku menyeringai

“ah, kau tak boleh bicara seperti itu… kita kan sudah berjanji untuk selalu bersama. Kau harus menungguku, agar kita mati bersama , hahaha “

“ aiissh oppa, kau ini ada-ada saja ! mana ada orang mati saling menunggu seperti itu. “   aku mengerucutkan bibirku

“ hahaha… sudahlah. Kau harus istirahat. Aku tinggal ya.“   ia bangkit dari tempat duduknya dan mengecup keningku dengan lembut.
Entah mengapa, berat rasanya untuk melihatnya pergi meninggalkan kamarku.

“ oppa ! “  aku memanggilnya saat ia sudah diambang pintu

“ ne ? ”
“ Saranghae . . .”
“ Nado saranghae jagiya, selamat istirahat..”
 ia tersenyum sangat manis sebelum pergi dan menghilang. Senyuman itu,, senyuman yang akan aku rindukan selamanya …


---------------------------------------------



-KIM HEECHUL POV-

Malam ini firasatku benar-benar tak enak.
Oh Tuhan. . . kenapa harus disaat seperti ini ? saat dimana aku pertama kalinya mendapatkan kebahagiaan yang tak terhingga…
Semoga setelah semua ini berakhir, aku akan merasa lebih baik.. seperti yang jeo eun pernah katakan.

“ jaggiya, maafkan aku, semoga kau bahagia … “  gumamku sambil mempercepat menulis sedangkan darah terus saja bercucuran dari hidungku .

-KIM HEECHUL POV END-



---------------------------------------------



“ kim jeo eun, aku punya kabar baik untukmu..”   tiba-tiba dokter kibum menyeruak masuk kedalam kamarku saat umma sedang menyuapiku.

“ ada apa dok ? “   aku berpura-pura memasang tampang serius

“ kau akan mendapatkan donor ginjal. Dan kau boleh melakukan operasi hari ini juga”

“ be benarkah dok ? anakku akan sembuh !! “   umma terlihat sangat senang dan memelukku. Aku pun sebenarnya juga senang, tapi kulihat ada keganjilan di wajah dokter kibum.

“ baiklah, umma akan mengurus adminstrasinya sekarang juga”   karna saking senangnya umma langsung melonjak lari meninggalkan kamar, ia lupa kalau  sedang menyuapiku. Aku hanya bisa tersenyum melihatnya. Sekarang dokter kibum lah yang menyuapiku.

“ siapa yang berbaik hati mendonorkan ginjalnya padaku ? ”  suara ku memecah keheningan

“pasien dilarang mengetahui siapa pendonornya “  jawab dokter kibum singkat

“ ohhh baiklah…. Dokter, apakah kau melihat heechul oppa ? seharian ini dia tidak menemuiku “   raut wajahku berubah muram
“ eh,.. pasien yang di kamar 135 itu ? “
“ Ne, bagaimana kabarnya ? “

“ hmm.. kudengar sekarang ia merasa lebih baik. Dia sudah pulang, ya, dia sudah pulang…. Dan , oiya, dia menitipkan surat dan alamat rumahnya padaku untuk diberikan padamu. Ini, bacalah ! Dia berpesan agar kau tak mengkhawatirkannya. Karna ia sudah merasa lebih baik sekarang… “
 dokter kibum tersenyum kaku dan memberiku sepucuk surat.

Betapa senganya hatiku hari ini. Aku mendapatkan donor ginjal, dan heechul oppa pun keadaannya sudah membaik, bahkan sudah pulang !
Kubuka surat itu dengan hati-hati dan kupahami setiap kata dari surat itu. . . .



Dear, Nae yeoja ….

Maafkan aku tidak bisa berbicara langsung padamu karna mungkin saat kau baca surat ini aku sudah tidak ada di rumah sakit ini.. aku sudah pulang ^^. Kau bisa mengunjungiku kapanpun kau mau jika kau sudah sembuh nanti. Aku menitipkan alamt rumahku pada dokter kibum. Aku sangat menginginkan kehadiranmu di rumahku.

Ah iya, sebelum aku pergi kudengar kau akan mendapat donor ginjal dari seseorang. Siapapun orang itu, pasti ia sangat baik hati ya :p Aku sangat senang dengan berita itu. Aku harap operasimu dapat berlangsung dengan sukses walau tanpa diriku.

Ingatlah bahwa aku akan slalu menjagamu meskipun ragaku tak bersamamu.. Kau juga harus slalu menepati janjimu untuk tidak akan menangis lagi ^^
Aku harap kau bisa mengerti.. aku merindukanmu… Saranghae..
 Kim Jeo Eun , FIGHTING !!!


Your Prince,
Kim Heechul

---------------------------------------------

Beberapa minggu kemudian…

Saat ini aku merasa bahwa akulah yeoja paling beruntung di dunia. Aku sudah sembuh. Aku sudah bisa menjalani aktivitas layaknya manusia normal. Aku boleh berlari  semauku, aku boleh makan apapun yang kusuka, aku bisa main basket tanpa takut lagi, umma juga sudah mendaftarkanku di sekolah formal, dan yang paling penting adalah umma-ku tak pernah menangis lagi. …..

Namun sayangnya, sampai saat ini aku belum pernah bertemu dengan heechul oppa lagi. Aku memang belum sempat pergi ke rumahnya. Ah, oppa aku sangat merindukanmu…


---------------------------------------------

Sudah bulat tekadku, hari ini aku akan mengunjungi rumah heechul oppa. Hari ini aku sengaja berdandan dan mengenakan sebuah gaun berwarna biru sapphire.
Aku ingin membuat sedikit kejutan untuk heechul oppa. Semoga ia menyukainya ^^


“ hmm apa betul ini rumahnya ? “   kulihat lagi kertas berisikan alamat heechul oppa yang diberikan dokter kibum. Dan menurut kertas itu, memang betul ini rumahnya.

“ waah, bagus sekali rumahnya.“   aku terperangah ketika melihat rumah bergaya minimalis yang sangat besar dengan halaman yang luas.
Kukumpulkan  seluruhkeberanianku umtuk memencet bel. Samar samar terdengar suara orang dari dalam rumah.

“ siapa di luar ? “
“ ini aku. Kim Jeo Eun imnida “
“ baiklah , tunggu sebentar …”

saat pintu dibuka seseorang yang sudah kukenal menyapaku. Wajahnya terlihat lusuh

“ ah senang bertemu denganmu lagi ahjumma” aku membungkukkan badanku
“ kau terlihat sangat manis dengan gaun itu jeo eun. “   ia tersenyum padaku
“ kamsahamnida ahjumma.. apakah heechul oppa ada dirumah ? “
awalnya dia sedikit terlonjak mendengar pertanyaanku.

“ tuan muda tidak ada di rumah. Mari ikut denganku, aku akan mengantarmu menemui tuan muda “   dia menggandeng lemah tanganku dan membimbingku menuju sebuah mobil yang akan membawa kami ke tempat heechul oppa berada.

Sepanjang perjalanan kami hanya saling diam. Aku merasa sangat canggung.

“ nah, kita sudah sampai. Ayo turun. “   ajaknya padaku
“ eh… ahjumma ini kan pemakaman ? “
“ kau akan mengerti semuanya nanti “  ia hanya tersenyum getir dan berjalan memimpin didepanku.

Pikiranku berkecamuk. Aku tak mengerti kenapa ahjumma membawaku ke tempat pemakaman. Apa mungkin heechul oppa sedang ziarah ke makam ibunya ? atau mungkin justru dia yang……… aaargh aku tak boleh berpikiran buruk !

--------------------------------------------


"kita sudah sampai . .  Dia disana..."

kita berhenti berjalan. Ahjumma menunjuk ke suatu arah. Aku menyipitkan mataku, dan berjalan mendekati sebuah makam yang dimaksud. Tapi  tetap saja tak kulihat heechul oppa disana. Apa maksud dari semua ini ?

Jantungku berdecak puluhan kali lebih kencang. Tubuhku terasa sangat lemas. Mataku memandang miris ke sebuah nisan yang bertuliskan “ Kim Heechul “. Hatiku tlah hancur tercabik-cabik.

“ INI TAK ADIL !! TUHAAAN, INI SUNGGUH TAK ADIL “   aku berteriak dan menangis sambil meukul mukul tanah di makam orang yang paling aku sayang.
“ Tuhan, apa maumu ? tak bisakah kau membiarkanku bahagia dengannya.. kenapa kau merahasiakannya dariku oppa ? kau jahaaat…”

“jeo eun ssi tenanglah… relakan dia. Dia memang lebih baik seperti ini. Sudah terlalu lama ia mnderita”   ahjuma mendekapku dan ikut menangis bersamaku

“ tapi aku takkan bisa hidup tanpanya. . . .”
“ tidak agasshi, dia slalu bersamamu.. dia ada di tubuhmu. Menyatu denganmu. Dia masih hidup bersamamu agasshi “

“ ahjumma, apa maksudmu ? “
“ di dialah yang telah mendonorkan ginjalnya padamu.. sebelum pergi ia berpesan padaku untuk memberikan ginjalnya padamu. Ia ingin kau tetap hidup dan bahagia “

TIDAK. Rasanya ini seperti sebuah tamparan yang sangat keras. Hatiku menjerit. Tangisku makin pecah.

“ aaaku tak bisa menerima ini oppa… aku tak bisaaaa !! “   aku menangis sembari memukul mukul perutku.

“ hentikan agasshi . HENTIKAN “  ahjumma membentakku

“ ia sangat menyayangimu. Ia ingin kau bisa bahagia. Jadi tolong kau jangan mengecewakannya . Ini.. dia menitipkan surat terakhirnya untukmu padaku. Baca dan tenanglah.. “


Dear, Nae yeoja…

Jeongmal mianhae nae yeoja…
Kuyakin kau sudah tau smua kebenarannya saat kau baca surat ini.  Mungkin aku memang telah membuatmu kecewa. Maafkan aku tak bisa tinggal disisimu lebih lama lagi. Aku sudah terlalu lelah menghadapi nasibku. Aku tak kuat lagi.
Mungkin benar yang kau katakan dulu, Bahwa sakit yang dihadapi saat kematian itu lebih singkat daripada sakit yang kuderita sepanjang umurku.
Sungguh, aku merasa lebih baik sekarang ^^ jadi, kau tak perlu mengkhawatirkanku lagi.

Tahukah kau… aku merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan yeoja sepertimu di akhir hidupku. Kau memberiku kebahagiaan yang slama ini kutunggu. Kaulah jawaban dari smua doaku. Jagalah dirimu baik-baik. Jagalah ginjalku di tubuhmu, aku menitipkannya padamu ^^. Aku senang bisa menolong orang lain yang aku cintai dan ini membuat diriku merasa sangat berarti.

Kau harus ingat janjiku bahwa aku akan slalu bersamamu, menjagamu selamanya.. saranghae…
Kim Jeo Eun, FIGHTING !! ^^

Your prince,
Kim Heechul

---------------------------------------------

Ini sudah sangat lama sejak kepergiannya. Tapi aku tetap tak bisa melupakannya. Ya, aku masih merasakan dia ada di sekitarku.. dia bersamaku, dia menepati janjinya. Aku slalu merasakan kehangatan menyergapku saat aku sedang sedih dan menangis. Dia slalu menjagaku, dimanapun aku berada dia slalu bersamaku. Itulah yang sangat kukagumi dari sosoknya. Dia selalu menepati janjinya.



Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Belive in Your Prommise part 2

 Kim Jeo eun POV

“ berjanjilah padaku ! kau tak akan menangis lagi apapun yang terjadi.. komohon.. Arasseo ? ”   ia melepaskan pelukannya dan menatapku nanar.
“ tapi oppa….”
“ kumohon..”  ia memelas mengepal kedua tanganku
“Ne, arasseo oppa. Sekarang berikan mawarnya padaku . haha”  aku mengambil mawar dari tangannya dan meresapi semua kata yang tadi oppa katakan. Sampai pada akhirnya sesuatu mengejutkanku…

---------------------------------------------

“ OPPA ! ” aku memekik keras
“ kenapa ? ” -> innocent
“ i itu.. hi hidungmu.. KAU MIMISAN ”
 aku panik setengah mati karna tiba-tiba saja banyak darah keluar dari hidungnya dan ia terlihat sangat pucat.
“ eh….”   Rupanya ia baru sadar dan terus-terusan mengusap darah segar yang keluar dari hidungnya sambil mendongakkan kepalanya dengan harapan darah itu bisa berhenti. Tapi percuma ! darah itu malah semakin banyak, badannya semakin pucat dan dingin
.
“ ayo oppa !! sebaiknya kita masuk dan kucarikan bantuan untukmu”
aku berdiri dan hendak menarik lengan heechul oppa untuk memapahnya,
“ eh, apa kau kuat ? ” pertanyaannya  tak kupedulikan lagi.

Mungkin aku memang sok kuat. Bayangkan saja… aku wanita, tubuh heechul oppa jauh lebih besar dan tinggi dari aku, apalagi keadaanku sendiri pun sedang tak karuan. Tapi ternyata aku tak peduli. Aku hanya ingin dia selamat !

Aku memegangi pundaknya, dan dia…. Tangan kanannya melewati pinggangku dan mencengkeramnya kuat dengan maksud agar tak terjatuh. Aku hanya bisa meringis, menahan rasa sakit yang luar biasa akibat cengkramannya.
“dia kan gak sengaja. Mungkin dia lupa kalau daerah itu dekat dengan ginjalku”  pikirku.

Aku merebahkan tubuhnya yang dipenuhi keringat dingin di bangku rumah sakit. Lalu aku berlarian untuk mencari dokter.

“ akh sial !! kemana semua orang disaat seperti ini ? ” gumamku kesal
“ DOKTEEER !! ”
aku berteriak dengan seluruh sisa tenagaku saat kulihat seorang dokter melintas diujung koridor bersama 2 orang suster, mereka pun berlari menghampiriku.
“DARIMANA SAJA KALIAN ??! ADA PASIEN YANG MEMBUTUHKANMU !”
 aku membentaknya, dan aku tidak peduli.saat mereka ketakutan menatapku.

Kami berlari membawa heechul oppa ke ruang ICU. Kini aku hanya bisa duduk lemas menanti kabar dari suster. Selang beberapa menit ada seorang suster keluar dan aku langsung menyergapnya..

“ bagaimana keadaannya ? ”
 “dia hanya tidak tahan terkena panas matahari dan kini ia harus istirahat”
“ memangnya dia sakit apa ? ” aku memberanikan diri bertanya
“leukemia stadium 4…”
“………….”
 Hatiku mencelos. Rasanya seperti ada yang menghantam perutku dengan batu, mungkin lebih parah. Aku terduduk lemas di lantai, meringkuk memeluk lututku.

Tiba-tiba kurasakan ada cairan keluar dari mulutku. Pasti ini akibat cengkraman heechul oppa tadi.
“darah sialan” gumamku.
“AKU MEMBENCIMU ! AKU BENCI TAKDIRKU ! AKU BENCI LEUKIMIA DAN KISTA !!!”  aku berteriak. Aku merasa sangat tersiksa.. aku ingin sekali menangis tapi aku tak ingin menodai janjiku dengan heechul oppa
“Tuhan.. kenapa kau menyiksaku seperti ini? Tak bisakah kau ambil nyawaku sekarang saja. Aku tak sanggup melihat orang yang paling kusayang sama tersiksanya denganku..” gumamku

---------------------------------------------

-KIM HEECHUL POV-

Malam ini kubiarkan pikiranku tenggelam dalam sebuah lamunan. Aku melamunkan jeo eun-ah.      Ah, yeoja itu.. aku sangat merindukannya. Hari ini aku tak bertemu dengannya karna aku harus beristirahat penuh setelah kejadian kemarin.
Tak kusadari aku jadi tertawa sendiri jika mengingat tingkahnya yang lugu, tingkahnya yang berani dan periang. Dia jadi amat manis waktu wajahnya memerah seperti tomatsaat aku sedang mendekatkan wajahku padanya atau saat aku sedang menggodanya, haha.

Dia memang lebih beruntung daripada aku. Dia masih punya ibu, dia tidak punya saudara tiri, dan ia pun masih punya kesempatan hidup. Entah mengapa aku jadi begitu menyayanginya. Aku berterimakasih pada Tuhan yang telah mengirimkan kim jeo eun di penghujung hidupku.

PLETAK.

“ eh, apa itu ? ” tiba-tiba saja ada yang melempar batu ke jendela. Seketika aku merasa merinding. Apalagi saat aku mengingat perkataan para suster bahwa rumah sakit ini agak angker. Namun akhirnya kuberanikan diri untuk berjalan  mendekati jendela. Aku melongok keluar jendela..

“ gyaaaaaa~ hmmpffftt… hmftt…”
seseorang yang menutupi wajahnya membekapku.
“ ssst… oppa. Tenang . ini aku jeo eun”
 aku merasa lega  saat ia membuka kain yang menutupi wajahnya. Tanpa pikir panjang ia langsung meloncat masuk ke kamarku lewat jendela. Hmm.. dia cukup lincah untuk ukuran orang sakit.

“hehe, jeongmal mianhae oppa, aku telah membuatmu kaget”
“jeo eun-ah.....dasar kau itu...... untung saja penyakitku bukan di bagian jantung”  aku melengos kesal
“memang bukan…. Tapi leukemia kan ? Sama menyedihkannya..”
aku terlonjak kaget sedangkan dia hanya memalingkan wajah. Terlihat rona kecewa di wajahnya.

“ eh.. da darimana kau tahu ? ” aku tergagap
“ itu tak penting ! apapun penyakitmu, harusnya kau tak menyembunyikannya”
“ mi mianhae~ aku hanya tak ingin membuatmu khawatir ”
“kau tahu, itu malah membuatku semakin khawatir”
“aku tak bermaksud. Kupikir semua orang akan jadi sedih saat tahu aku sudah stadium 4 dan sudah mendekati ajal ”
aku hanya menunduk , pandanganku kosong.
“ memangnya kau pikir aku akan hidup lama ?? ” ia mengangkat wajahku dan menatapku tajam. Aku suka caranya menatapku. . .
“ ta tapi kau masih punya harapan dengan donor ginjal itu kan ? Kau masih bisa mendapatkannya. Sedangkan aku ? Hidupku benar-benar tragis ”
“ HAHA. Kau pikir mudah untuk mendapatkan donor ginjal ? Sudah bertahun-tahun aku menanti, tapi nihil hasilnya ! ” ucapnya sembari terkekeh.

“jadi, malam-malam begini kau datang ke kamarku hanya untuk membahas masalah seperti ini ? Konyol ! ”
“ tentu TIDAK. Aku akan memberimu hukuman karena tlah membuatku khawatir. Ayo ikut aku sekarang !! bawa selimutmu juga. Diluar sangat dingin”
“eh… kita mau kemana ? ”   tapi ternyata ia tak menghiraukan pertanyaanku dan terus menarik lenganku, memaksku mengikutinya.
“ apa ini tidak bahaya? Kalau kita ketahuan suster bagaimana ? ”   aku sangat takut karna aku baru pertama kali keluar dari kamarku di malam hari.
“ kau tak mempercayaiku oppa ? Aku kan sudah ahli dalam urusan melarikan diri..”

ah dasar jeo eun ….
kau memang pandai untuk membuatku tidak terlihat lemah.
---------------------------------------------

-KIM JEO EUN POV-

“nah kita sudah sampai…”
“ mwo? ini kan  atap rumah sakit ? Jeo eun-ah disini sangat dingin..”
“ itulah gunanya selimutmu oppa. Ayo duduk sini ”   aku menarik selimutnya dan menangkupkannya pada tubuh kami.
“ kenapa kau mengajakku kemari ?”
“ hmm aku ingin kita mengungkapkan semua harapan kita sebelum kita mati dengan disaksikan oleh ribuan bintang di langit. Lihatlah oppa, langit malam ini sangat mengagumkan”   kulihat ia mendongakkan kepalanya dan tersenyum padaku.


“ah, Ne…. kalau begitu, ayo kau duluan”   ia menghadapkan tubuhnya padaku dan bersiap mendengarkan.


“ a a aku ingin melihat semua orang yang aku sayangi, termasuk heechul oppa, dapat bahagia sebelum aku mati. Aku ingin mati lebih dulu daripada heechul oppa. Aku ingin mati dengan tenang. Dan ketika semua orang datang pada hari pemakamanku nanti, aku tak ingin ada orang yang menangisiku. Aku ingin semua orang tertawa mengingat tingkah konyolku, termasuk eomma dan kau heechul oppa,tentunya kalau kau masih hidup. Hahaha” aku mentap langit dengan wajah penuh dengan kebanggaan.


“ keinginanmu sangat aneh ! ”   heechul oppa melotot padaku sambil mengerutkan dahuinya.
“eh, sesuka hatiku dong ! ayo cepat sekarang giliranmu oppa”  sekarang  akulah yang duduk manghadap heechul oppa sambil menopangkan dagu, sedangkan heechul oppa hanya menatap langit dengan wajah penuh arti.


“dengarkanlah hatiku… aku ingin membahagiakan orang yang aku cintai sebelum aku mati.  Aku ingin orang yang aku cintai bisa tersenyum, baik saat bersamaku ataupun saat tak bersamaku. Aku ingin menjadi seseorang yang berarti di akhir hidupku. Dan kalau bisa….. aku ingin sembuh dan hidup lebih lama lagi agar aku bisa menikahi kim jeo eun. Jika aku sembuh, akan kurelakan 1 ginjalku untuknya….”

Aku tertegun ketika mendengar semua perkataannya. Sebisa mungkin aku menahan agar airmata ini tak menetes di hadapannya. Aku menyadari betapa tragis dan tak adilnya hidup kami. Apa salah kami sampai-sampai kami tak pantas untuk hidup lebih lama dan bisa saling memiliki ? apa dosaku? Aku hanya bisa menunduk lemah, meratapi hidupku yang sangat menyedihkan. Namun rupanya heechul oppa menyadari kesedihanku. Ia merangkulku dan mengangkat wajahku…

“Kim Jeo Eun…. Saranghae”  ia membisik lembut
“ na nado saranghae oppa…”  aku menatapnya miris
“ kau milikku kan ? “
“ ne, oppa .. kita pasangan yang sekarat “

Ia mendekapku erat seolah akan ada badai yang menerjang kami dan heechul oppa samasekali tak ingin membiarkanku merasakn dinginnya badai. Ia terus membiarkanku bersandar di bahunya yang hangat sampai aku terlelap ……

---------------------------------------------

keesokan harinya …..

Aku merasa sangat senang hari ini. Aku meloncat dan berlari sambil bersenandung layaknya anak kecil di sepanjang koridor rumah sakit. Aku sangat senang karna semalam heechul oppa menyatakn perasaannya padaku.

Tapi itu tak lama… karna ada sebuah pemandangan yang membuat emosiku meluap-luap.

Aku melihat seorang namja berbadan tegap sedang memaki heechul oppa. Ia meremas kerah baju heechul oppa, mengangkatnya, lalu membuang tubuh heechul oppa dengan sembarangan… “ aiiiissh.. beraninya kau !! “
gerutuku.
Ia hendak pergi meninggalkan heechul oppa yang tersungkur, tapi takkan kubiarkan kau lari begitu saja!

“ heyy “

BUAKK~   ia jatuh tersungkur karna aku menghantamnya

“ siapa kau ? berani sekali kau menyakitinya ? sekarang kau harus berurusan denganku !!! “

BUKK BUKK BUKK~  sebelum sempat bangun, sudah kutonjok lagi wajahnya dengan berapi-api.

JDUAKKK~ kuangkat tubuhnya dan kutendang perutnya dengan lututku.

“ AARGH ! lancang sekali kau ikut campur !! “

sial !! sebelum kabur dia mendorong tubuhku hingga jatuh tersungkur.

“ chaggiya~ kau tak apa-apa kan ? “   heechul oppa  segera menolong, dan memapah tubuhku untuk bersandar di bangku rumah sakit,

“ ah, ne.. oppa sendiri bagaimana ? dia siapa oppa ? “ aku menatapnya khawatir

“ aku baik-baik saja. Dia… adik tiriku. Cho Kyuhyun”
“ ooh… jadi itu saudara tirimu? Tapi kenapa ia sangat kasar dan terlihat membencimu? Harusnya kan ia menghormatimu sebagai hyung-nya”

“ hmm.. dia iri kepadaku karna appa lebih menyayangiku.. “ ia menghela napasnya berat.
“oohh . ”    kuputuskan untuk tak bertanya lebih jauh lagi

“ kenapa kau rela melakukan ini smua demi aku ? kau kan sedang sakit ”   ia membelai rambutku dan menatap dengan tatapan yang sangat kusuka

“ karna aku tak mau ada orang yang menyakitimu. Aku ingin melindungimu ” jawabku bangga

 “ hey, seharusnya kan aku yang melindungi dan menjagamu. Dasar babo ! “

“eh kau ini bukannya berterimakasih padaku karna tlah membelamu, kenapa kau malah mengejekku !“
aku mendengus kesal dan bersiap memukulinya.
“ aku tak mau. Week “

dia menjulurkan lidah padaku "merong.....week......"ucapnya sambil berlari menjauhiku. Aku hendak mengejarnya, namun baru beberapa langkah berlari tubuhku ambruk.
Darah keluar dari mulutku. Aku merasakan sakit yang luar biasa di perutku. Oh Tuhan. . .  inikah waktuku? Aku sudah tak sanggup lagi. . .



yaaa, beginilah part 2 nya -,-
maaf ya kalo jelek :(

kritik dan saran anda akan saya nanti :D

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Belive in Your Prommise

annyeong...
  ini fanfic perdana yang bakal admin postingin ke blog ini, and perlu diketahui. ini adalah karya pertama dari jeo eun unnie

CAST              :

  • you as Kim Jeo Eun 
  • Kim Heechul
  • Kim kibum
Let's read..... ^o^!!

Udara dingin pagi ini terasa begitu menusuk tulangku. Sesaat aku mengerjapkan mata dan kulihat langit mendung diluar jendela kamarku.

“HAHA, tak kusangka Tuhan masih memberikanku hidup” ucapku sinis
.
Aku berniat merubah posisiku menjadi setengah duduk, namun…
“aww..” aku memekik kesakitan sembari memegang perutku.
Rasa sakit ini selalu menjadi yang pertama kali  menyambutku di pagi hari.

Sambil terus memegangi perut, aku berjalan gontai keluar kamar. Dan ketika mengetahui keadaan rumah yang sepi, aku langsung saja kabur keluar rumah.
Di luar udara terasa begitu dingin karna angin pagi ini memang cukup kencang. Ditambah lagi aku hanya mengenakan piama. Aku tak peduli . Toh sebentar lagi aku juga akan mati !.

kuambil bola basketku dan mulai berlarian di halaman sambil memantul-mantulkan bolaku, sesekali aku menendangnya keras. Tingkahku sudah seperti anak sehat saja. Sampai pada akhirnya aku melemparkan bola basketku dengan sangat keras ke tembok dan malah balik memantul ke arahku , terkena perutku. Dan gelap . . . .


---------------------------------------------


“dimana aku? eomma, kenapa kau menangis?” aku menyipitkan mataku untuk mempertajam penglihatan.

“ kau ini, dasar anak nakal ! ” eomma membentakku.

“sudah tau sakit malah keluar dan main basket ! sekarang rasakan sendiri akibatnya !” omelnya sambil terus menangis.

“tapi eomma, baru 2 minggu yang lalu aku keluar rumah sakit, kenapa sekarang aku harus masuk rumah sakit lagi ?”
“ itu karna salahmu sendiri ! ” aku hanya bisa meringis kecil.

“ ehem…” kudengar suara orang berdeham dan kulihat dokter kibum  muncul dari balik pintu. Aku sangat mengenalnya, karna dialah yang menanganiku selama 3 tahun terakhir ini.

“ah dokter kibum. Bagaimana hasil lab nya? “ umma menghapus airmatanya.
Terlihat  dokter kibum menghela napas sejenak sebelum menjawab.
“sebaiknya kita membicarakan hal ini di ruangan saya saja”

“baiklah dok, tunggu sebentar. Kau, baik baiklah disini  sampai umma kembali !” aku hanya mengangguk kecil.
 
---------------------------------------------


Aku tipe anak yang tidak bisa diam, yaah meskipun aku sedang sakit.
Aku bergerak turun dari ranjang dan melesat keluar kamar, melenggang menyusuri koridor rumah sakit yang sepi sampai akhirnya aku sampai di taman belakang rumah sakit.
Disinilah tempat biasanya pasien diajak keluar sekadar untuk menghirup udara segar atau bisa juga untuk tempat pelarian pasien yang bosan sepertiku (hehe).

Aku mengedarkan pandanganku ke segala penjuru sampai pada akhirnya aku menemukan dua buah ayunan. Tanpa pikir panjang lagi aku langsung berjalan kesana dan menduduki sebuah ayunan yang masih kosong. Kuayunkan kakiku agar ayunan ini dapat bergerak.

Aku mulai asik sendiri dan menikmati terpaan angin di wajahku tanpa menyadari seseorang di ayunan sebelah sedang memperhatikanku.

“Hey kau, apa kau tidak takut mati? Kenapa kau terlihat begitu bahagia?”
Kuhentikan ayunanku dan menoleh padanya. Dalam beberapa detik dia memandangku sinis.

“TIDAK. Aku malah menginginkannya” jawabku mantap.
“ kenapa? ”
aku menatapnya lekat – lekat

“ hmm.. kupikir rasa sakit saat mati itu akan lebih singkat daripada rasa sakitku yang terus menerus kurasakan sepanjang hidupku ”

“ah.. kau benar. Memangnya kau sakit apa ?”
“ ada kista di kedua ginjalku ”  aku tersenyum getir.   “kenapa kau menanyakan hal seperti tadi ? Kau takut ? ”
“ euhm, ne.. tadinya aku merasa sangat takut. Karna aku belum bisa membahagiakan seseorang sepanjang hidupku ”  jawabnya sambil menunduk.

“ Sudahlah… kenalkan, Kim Jeo Eun imnida ”   kuulurkan tanganku dan kukembangkan senyumku. Awalnya dia terlihat agak ragu, namun akhirnya ia membalas uluran tanganku dan tersenyum manis. Sangat manis . . .
“Kim Heechul imnida.. sekarang kita teman kan?” aku mengangguk senang.

“ berapa umurmu ? ” sambungnya
“ 16 tahun, memangnya kenapa ? ”
“ aku 18 tahun. Jadi mulai sekarang kau harus memangilku oppa ”   ia tersenyum manja dan terlihat seperti anak kecil.

“ baiklah, heechul oppa ”
“ nah bagus.. kau penghuni disini juga kan ? Kau menginap di kamar nomor berapa ? ”
“ kau bisa mengunjungiku di kamar nomor 101, kau sendiri ? ”
“ aku dikamar nomor 135 ”
 Ia mendongakkan kepalanya dan menikmati terpaan angin yang membelai wajahnya karna sekarang ia mulai berayun.


“ agasshi.. sudah waktunya untuk minum obat ”  tiba-tiba seorang wanita paruh baya muncul dan menepuk halus pundak heechul oppa. Dia memandangku sekilas, heechul menghentikan ayunannya dan seolah tau arti pandangan itu.
“hmm.. ahjumma, kenalkan dia teman baruku ”  aku bangkit dan membungkukkan tubuhku. “ kenalkan, kim jeo eun imnida ”

“ senang bertemu denganmu jeo eun… wah rupanya tuan muda tidak akan kesepian lagi”  ucapnya sambil mengelus rambut heechul.

Tuan muda ? berarti dia anak orang kaya dong. . .
Kesepian  ? hmm . . rupanya dia sama sepertiku. Anak-anak yang sebaya denganku tidak ada yang mau berteman denganku karena aku yang sakit-sakitan dan karna sikapku yang dingin

“Jeo eun, aku kembali dulu ya . . tapi sebelum itu kau harus berjanji dulu padaku untuk bertemu tiap hari disini, arasseo ?”  ia mengacungkan kelingkingnya.

“Ne, arasseo ..”  jawabku sambil melingkarkan kelingkingku padanya. Dia hanya tersenyum manja dan mengacak kecil rambutku. Aku rasa pipiku mulai memerah  . . . .
 
---------------------------------------------

Hari demi hari kulalui di rumah sakit ini. Eomma ku tidak setiap saat menjagaku karna ia harus tetap menjaga rumah dan mengurus appa-ku. Dan saat seperti itu kumanfaatkan untuk bertemu dengan heechul oppa .

Aku merasa tubuhku semakin lemah . .  rasa sakit di perutku juga semakin menjadi-jadi.
Eomma bilang bahwa kista di ginjalku  semakin bertambah besar dan ganas. Alhasil  ginjalku pun semakin tak berdaya  untuk melakukan ekskresi. Aku slalu merasakan sakit yang luar biasa saat hendak buang air kecil, dan aku pun sangat jarang berkeringat. Itu smua karna racun di dalam tubuhku yang semakin menumpuk sedangkan ginjalku sangat kewalahan untuk melakukan ekskresi sekaligus melawan ganasnya kista !

Sudah 3 tahun aku menunggu donor ginjal tapi tak kunjung kudapatkan. Eomma-ku memiliki ginjal yang cocok denganku, namun ia tak bisa mendonorkan ginjalnya karena ia sendiri pun sering sakit-sakitan. Jadi, inilah nasibku. . . Hanya bisa menunggu. Pasrah menunggu donor ginjal yang tak jelas  kapan datangnya, dan menunggu ajal yang semakin lama semakin mendekatiku. . .

---------------------------------------------

Seperti beberapa hari belakangan, hari ini aku telah berjanji dengan heechul oppa untuk bertemu di taman belakang, namun sudah 1 jam menunggu ia tak kunjung datang. Sejak awal bertemu, kami memang semakin akrab saja.
Dia semakin banyak tertawa dan dia pun tidak terlihat selemah waktu pertama kali kita bertemu.

Dia sering bercerita tentang keluarganya. Ia bilang bahwa ibunya telah meninggal saat melahirkannya dan kini ia tinggal bersama ayah dan ibu tiri beserta saudara tirinya bernama Kyuhyun. Namun karna ayahnya sering pergi keluar negeri untuk masalah bisnis, sejak kecil ia jadi lebih dekat dengan perawatnya.
Ya… ahjumma yang waktu itu menjemputnya.

Satu hal yang belum kuketahui darinya, yaitu tentang penyakitnya. Ia slalu mengalihkan perhatian sambil bertindak sok kuat saat aku menanyakan tentang kondisi dan penyakitnya. Dia Cuma memberi tahuku bahwa kita itu sama parahnya. Sama sama sudah akut.

---------------------------------------------

“hey, apa kau sudah lama menungguku ? ”   tiba-tiba ia datang dengan wajah innocent-nya dan membuyarkan lamunanku.

“ ah, oppa . . kenapa kau lama sekali ? ”  aku mengerucutkan bibirku
“hehe, jeongmal mianhae~ dokter harus memeriksaku dulu”

“kenapa kau tak bilang dari kemarin? 1 jam lebih aku menunggumu ! sudahlah, aku capek. . “  aku pura-pura marah dan meninggalkannya yang memaku. Setelah beberapa langkah berjalan, kucoba menoleh kebelakang , namun tak ada siapapun di belakangku.

“ ah oppa, kenapa kau tak mengejarku ? ”  aku menggerutu.

Kupikir dia sudah kembali ke kamarnya, jadi kuputuskan untuk duduk sendirian di bangku taman saja.

Mood-ku benar-benar sudah berubah jadi jelek saat ini. Aku merasa sangat kesepian . .

Aku benci saat dia membuyarkan lamunanku, aku benci caranya meninggalkanku, aku benci saat heechul oppa tak disampingku. Dia satu-satunya temanku sekaligus oppaku. Mungkinkah aku menyukainya? Entahlah. . . Yang jelas aku ingin slalu bersamanya.

Dia hadiah paling manis yang Tuhan berikan dalam hidupku yang pahit ini.Aku mendongakkan kepalaku dan menatap langit. Tak terasa pipiku sudah basah oleh airmata yang sedari tadi membuncah.

Tiba-tiba kurasakan tangan seseorang mendekapku kencang dari belakang, mungkin lebih tepatnya setengah mencekik. Aku menoleh dan melihat heechul oppa sedang tertawa jahil.
Ia berhenti tertawa ketika menyadari pipiku basah. Ia duduk disampingku dan menatapku serius.

“kau lihat ini…”
ia menyodorkan setangkai mawar kuning padaku, entah darimana ia mendapatkannya.

“ mawar ini berwarna kuning. Warnanya cerah dan ceria, meskipun tak sebagus dan sesegar mawar merah diluar sana. Warna kuning ini melambangkan ketulusan dan keceriaan. Dan ini sudah cukup indah bagiku. Tadinya mawar ini ingin kuberikan padamu karna kurasa mawar ini menggambarkan dirimu..Namun kenapa kau sekarang menangis ? Kau tak akan secerah mawar ini lagi jika menangis”   ia menghapus airmataku dan mendekapku masuk dalam pelukannya.

“ a ..a aku hanya takut kehilanganmu oppa ”  Ucapku sembari sesenggukan dalam pelukannya.

 “ kau tak perlu menangis, karna selamanya aku akan slalu disampingmu apapun yang terjadi, yaa selamanya..”
aku membiarkannya mengecup lembut ujung kepalaku. Aku merasa sangat nyaman dan hangat.

“ berjanjilah padaku ! kau tak akan menangis lagi apapun yang terjadi.. komohon.. Arasseo ? ”   ia melepaskan pelukannya dan menatapku nanar.

“ tapi oppa….”
“ kumohon..”  ia memelas mengepal kedua tanganku
“Ne, arasseo oppa. Sekarang berikan mawarnya padaku . haha”  aku mengambil mawar dari tangannya dan meresapi semua kata yang tadi oppa katakan. Sampai pada akhirnya sesuatu mengejutkanku…

---------------------------------------------

T.B.C

hayo hayo yang uda baca wajib komen :D
maaaaaf banget kalo ff'nya jelek . saya masih amatiran soalnya, hehe



Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Selasa, 25 Oktober 2011

Perkenalan

Haiiii ~~~
anyeong haseyo ~~

"unnie-ah, kkaja~ kita ditungguin readers tuh!"
"hoah, haruskah kita memperkenalkan diri ?"
"molla~~"
"aku bingung harus ngomong apa -_-"
"unnie, kenapa waktu nulis part dialogku ga ada ekspresinya ?"
"salah sendiri kamu ga mau nulis :p " #evil
"yee, ini kan komputer q...."
"hhehh, ini kan komputer sekolah ! readers~~ jangan percaya dia !"
"hhuhhh,kasian bgd ya q  jdi magnae, kalah mulu....
+_+   "

okee readers~~ abaikan dialog gaje diatas !
sebelum liat fact tentang dua admin disini,perlu kalian tau bahwa kita 2 cewe BERBAKAT !!
 ADMIN 1 :
Nama asli        : Ai Wulandari
TTL                 : 30 Desember
Stage Name    : Kim Jeo Eun  (masih bisa berubah karena admin yang ini labil)

 ADMIN 2
Nama Asli        : Rasyida Fikri I.
TTL                 : 10 Februari
Stage Name     : Choi Mi cha


sekian presentasi dari kami #eh salah ! maksudnya, its all about us !
doakan debut kami berjalan lancar ^^ paii paii~~

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS